Cuap-cuap Christy

Eh udah ganti hari aja ya. Kupersembahkan cerita pendek ini di Hari Minggu penuh berkah Amin. saat kupunya sayap emas nan kokoh aku terbang kesana kemari dengan angkuhku aku pikir aku keren aku pikir aku sempurna aku pikir aku kuat dan tinggi kini sayapku patah sebelah sayapku melayu dan bulu emasnya rontok aku memang masih bisa terbang tertatih sayapku sebelah masih emas yang indah tapi pandangan yang kudapat kini berbeda atau setidaknya itu yang kurasa aku sedih aku tak bisa terbang sejauh dan secepat dulu bahkan aku butuh bantuan untuk mencari makananku kini pandangan iba bukan memuja seperti kudapat dulu aku pun duduk termenung di sarangku dulu waktu sayapku utuh aku enggan membantu tikus berpindah sarang kala banjir dulu ketika sayapku sempurna aku mengejek siput karena lambatnya aku mengejek babi karena bau dan pemalas sayap patahku sungguh menyusahkan hingga aku tak mampu berpindah sejauh siput tap mampu mencari makananku sendiri seperti babi bertahan hidup pun teras...

Tempatku berpulang, yang selalu kurindukan... Tak peduli seindah apa; tempat lain, kota lain. negara lain. Tempat familiar, yang setiap sudutnya sudah kukenal, yang hangatnya dan harumnya, gemerisiknya aktivitasnya, telah bersenyawa dengan raga ini. Source: Pinterest Di mana aku bisa menjadi diriku sendiri bebas lakukan apa yang aku ingini tanpa perlu berpikir, tanpa perlu peduli, apa kata lain diri. Memang, di rumah tidak selalu senang; mungkin tangis tersedihku, dan tubuh tersakitku, telah kualami di rumah, tapi itu hanya sejari, dibanding seribu kenangan hangat nan manis dari rumahku. #inginrebahan tapi mendadak sibuk