arah pandang
Dibuat di tengah kemacetan Bandung yang menurut gue ingin nyaingin Jakarta.
Sumber: Google Images |
Semakin tua umur gue, gue semakin sadar, kita gak bisa mengandalkan apapun dan siapapun di dunia ini. Gaada yang pasti di dunia ini. Di kelas yang kata semua orang auto A, nilai gue C. Bahkan mama gue, figur panutan yang dulu gue selalu percaya sepenuhnya, pernah julid-in gue ke kakak iparnya (iya maaf mungkin belum sejulid itu), sehingga gue yang waktu itu masih kecil kecewa berat. Ya, intinya gaada yang sempurna.
Gaada yang bisa diharepin. Di dunia ini. Not even ourselves. Bukan juga akal budi kita. Peramal kawakan yang jago bisa gagal meramalkan kiamat. Kadang kata hati kita bilang sesuatu dan kita mengikutinya, ternyata itu keliru.
"Ga ada yang sepenuhnya baik,
dan gaada yang sepenuhnya buruk.
Gaada yang depenuhnya benar,
dan gaada yang sepenuhnya salah."
Jadi gimana dong? Ya kalo aku sih cuma bisa memandang Tuhan, percaya dan berpegang sama tiap firmanNya yang ada di kitab suci. Saat terjadi sesuatu; ah God has something for me to learn from it or through it. Believe it or not, to accept my circumtances and pray to God always give me peace and strength. Bersama Dia, endingnya selalu indah. He leads our way, cuma kekurangan cukup parah gue sekarang; gue suka lupa melibatkan Tuhan, karena terlalu fokus sama segala ke'riweuh'an hidup, gue acap lupa minta pendapatNya pun pimpinanNya. Jangan tiru gue ya, cause this is not good, aku pun akan bertobat 😇.
Thank you guys for reading, hope you all feeling blessed too!! (kadang kita sudah diberkati, tapi kita gak sadar)
Comments
Post a Comment