ora et labora - special

Yeay artikel kedua dari gc-001, thank you kakak untuk sharing nya..

Semoga memberkati kalian juga ya gengs, enjoy! 💕


Ora et Labora


Pernah dalam satu obrolan di kantor, terdengar ada dua perbedaan pandangan dalam menjalani hidup menuju suatu kesuksesan. Yang satu percaya bahwa hidup itu sudah ada jalannya, jadi diikuti saja, ikut mengalir bersama dalam jalur yang sudah ada, kalau sudah jalannya ya pasti akan tiba di sana. Sedangkan yang satu lagi memandang kalau tidak ada yang namanya takdir, kesuksesan itu kita yang usahakan sendiri.


Source: Shutterstock


Jujurly, yang mengemukakan pandangan yang pertama dalam obrolan itu saya. Hehe. Karena memang saya merasa saat ini banyak hal dalam hidup saya yang seperti sudah jalannya Tuhan. Kalau di Alkitab ada dibilang kalau Tuhan yang membuka pintu, tidak ada yang dapat menutupnya (dan sebaliknya). Ketika saya melihat apa yang sudah Tuhan lakukan atas kehidupan saya di rumah, di kantor, percintaan dll, saya dapat merasakan memang Tuhan sudah menentukan jalur yang harus saya tempuh ke satu titik tertentu. 


Tapi setelah mendengar pandangan yang kedua, saya jadi terpikir, apakah benar hidup itu manusia sendiri yang mengatur? Bukannya semua itu kehendak Tuhan? Bukannya sekeras apapun usaha kita, kalau memang bukan jalannya ya tidak akan sampai ke sana? 


Kemudian saya coba mengangkat pandangan ini ke teman yang lain yang cukup bijaksana dalam memberikan pendapat. Kami mengarah pada satu kesimpulan. Ternyata hidup dan kesuksesan itu adalah kombinasi dari keduanya: berdoa dan bekerja, ora et labora. Kita tidak bisa hidup dengan berdoa saja tanpa bekerja, juga tidak bisa bekerja saja tanpa berdoa. Salomo secara bijaksana menulis: Tangan orang yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.


Sebagai pemberi pandangan pertama, saya baru menyadari bahwa sebenarnya sudah menyiapkan bekal yang banyak, sehingga ketika Tuhan memberikan kesempatan, saya boleh layak menerima berkat dari Tuhan dalam kehidupan pekerjaan saya. Di sisi pandangan kedua, mungkin tidak terungkap kalau memang Tuhan ikut memberkati segala kerja keras yang sudah dia lakukan selama hidupnya.


Tuhan memberkati kita yang mau berusaha. Dan dalam berusaha, kita perlu berdoa supaya apa yang kita lakukan berkenan di mata Tuhan, dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Kalau mengutip kata-kata filsuf Seneca, “Luck is what happens when preparation meets opportunity”. Teruslah belajar dan berusaha, sebagai suatu bekal bagi diri kita (“preparation”). Sehingga pada saatnya nanti Tuhan bukakan pintu itu di depan kita (“opportunity”), kita sudah layak untuk menerima kesuksesan (“luck”) itu.


Selalu berikan yang terbaik, selalu percaya kalau apa yang kita lakukan itu akan menjadi bekal kehidupan kita di masa mendatang. Selalu doakan semoga apa yang kita lakukan itu berkenan di mata Tuhan. Sehingga pada saatnya tiba, kita memang sudah layak ada di sana seperti yang Tuhan rencanakan. Karena Tuhan selalu punya rancangan yang baik untuk kita, bukan rancangan kecelakaan. Tuhan akan selalu membawa kita naik, bukan turun. 


Semoga Tuhan memberkati.

Comments

Popular posts from this blog

burung bersayap emas

speedy recovery

improve communication