Purpose Driven Life #3 dibentuk untuk keluarga Allah

Hai! di post kali ini kita akan masuk ke ringkasan Purpose #2 "Kita Dibentuk untuk Keluarga Allah"
Ringkasan ini bersumber dari buku The Purpose Driven Life / Kehidupan yang Digerakkan oleh Tujuan yang ditulis oleh Pastor Rick Warren.

Source: Bukalapak.com

KITA DIBENTUK UNTUK KELUARGA ALLAH

Yohanes 15:5 "Akulah pokok anggur, dan kamulah ranting-rantingnya."
Roma 12:5 "Kristus menjadikan kita satu tubuh... berhubungan satu dengan yang lain."

Day 15 Dibentuk untuk Keluarga Allah

Allah membangun keluarga yang akan mengasihi, menghormati, dan memerintah bersamaNya. Syarat untuk menjadi anggota keluarga Allah adalah beriman di dalam Yesus.
Manfaat jadi keluarga Allah:
  • Di Bumi; Tuhan akan memenuhi segala keperluan kita, plus kekayaan, kekuasaan, kemuliaan, hikmat, dan rahmat.
  • Di Sorga/kekekalan; (1) bersama dengan Allah selamanya, (2) menjadi seperti Kristus, (3) merdeka dari sakit, penderitaan, dan kematian, (4) diberi upah dan ditugaskan kembali dalam pelayanan, (5) mendapat bagian dalam kemuliaanNya.
Anggota keluarga Allah biasanya menjalani 'Baptisan' segera setelah percaya pada Kristus, yang merupakan ekspresi iman. Menjadi keluarga Allah merupakan hak istimewa terbesar bagi kehidupan, selalu ingat ketika kita merasa terpuruk dan tidak berarti.
Efesus 1:5a "RencanaNya yang tidak pernah berubah sejak semula ialah mengangkat kita menjadi keluargaNya sendiri dengan membawa kita kepada DiriNya melalui Yesus Kristus."

Day 16 Hal yang Paling Penting

Hal yang paling penting bagi kita, orang percaya, adalah kasih, kepada sesama, terutama pada saudara seiman. Kehidupan paling baik dijalani dengan kasih; (1) tanpa kasih hidup ini tidak berarti, (2) segala sesuau akan berlalu, tetapi kasih berlangsung selamanya, (3) kita akan dievaluasi berdasarkan kasih kita.
Pernyataan kasih terbaik adalah dengan memberikan waktu kita, karena waktu ini terbatas dan tidak akan kembali.
Galatia 5:14 "Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: 'Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!'"

Day 17 Tempat untuk Menjadi Anggota

Kita semua bak organ dalam sebuah tubuh, punya fungsi masing-masing dan tak bisa hidup tanpa organ lainnya.Kita perlu untuk mengikatkan diri dan aktif dalam sebuah persekutuan lokal.
Mengapa kita membutuhkan sebuah keluarga gereja?
  • Menunjukan bahwa kita adalah sungguh-sungguh orang percaya; bersatu dalam kasih terlepas segala perbedaan.
  • Keluarga gereja mengeluarkan dari keterasingan yang mementingkan diri sendiri; sebagai anggota aktif belajar memperhatikan orang lain dan ikut merasakan pengalaman orang lain.
  • Keluarga gereja membantu mengembangkan otot-otot rohani; tanggung jawab keluarga yaitu bersama-sama menanggung beban, kita bertumbuh dengan cepat dan kuat dengan saling belajar dan saling bertanggung jawab.
  • Tubuh Kristus membutuhkan kita; pelayanan menggunakan karunia unik kita untuk gereja lokal.
  • Kita akan ambil bagian dalam misi Kristus di dunia; membawa kasih Allah bersama-sama ke seluruh dunia.
  • Keluarga gereja membantu menjaga kita dari kemunduran; tanggung jawab untuk saling menjaga agar tetap berada di jalur (jika mengetahui ada orang menyimpang dari kebenaran Allah, datangi dan bawa mereka kembali).

Semuanya ada di dalam gereja,
  • Allah membuat gereja untuk memenuhi 5 kebutuhan terdalam; tujuan untuk hidup, orang-orang untuk hidup bersama, prinsip-prinsip untuk dijalani, profesi untuk dikerjakan, dan kuasa untuk bertahan hidup.
  • Tujuan Allah bagi kita; penyembahan membantu memusatkan perhatian kepada Allah, persekutuan membantu menghadapi masalah-masalah kehidupan, pemuridan membantu menguatkan iman, pelayanan membantu menemukan talenta-talenta, penginjilan membantu memenuhi misi.
Perlu komitmen untuk jadi anggota gereja terhadap sekelompok orang percaya tertentu, dan hasilnya adalah persekutuan. Orang yang hadir adalah konsumen (menginginkan manfaat tanpa berbagi tanggung jawab), anggota adalah kontributor.
Roma 12:5 “Demikianlah juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.”

Day 18 Menjalani Kehidupan Bersama-sama

  • Dalam persekutuan yang sejati, orang mengalami otentisitas; Berbagi pengalaman dari hati ke hati, bersikap jujur tentang siapa mereka dan apa yang sedang terjadi dalam hidup mereka; menceritakan luka dan perasaan, mengakui kegagalan dan kelemahan, meminta bantuan serta doa. Membutuhkan keberanian dan kerendahan hati; merupakan satu-satunya cara untuk bertumbuh secara rohani dan sehat secara emosional.
  • Dalam persekutuan sejati orang-orang mengalami kebersamaan; Kebersamaan adalah seni memberi dan menerima, saling bergantung, berbagi tanggung jawab.
  • Dalam persekutuan sejati orang-orang mengalami simpati; masuk dan turut merasakan penderitaan orang lain, memahami dan menerima perasaan seseorang. Rasa mengasihani diri sendiri mengeringkan simpati kita bagi orang lain.Tingkatan dalam persekutuan: (1) Persekutuan untuk berbagi pengalaman dan mempelajari Firman Allah bersama, (2) Persekutuan untuk melayani, (3) Persekutuan dalam penderitaan
  • Dalam persekutuan sejati orang-orang memperoleh belas kasihan; belas kasihan menang atas keadilan, kesalahan dihapuskan.
Perbedaan kepercayaan dan pengampunan: pengampunan adalah melepaskan masa lalu, kepercayaan beraitan dengan perilaku masa depan. Pengampunan haruslah segera diminta atau tidak, kepercayaan membutuhkan catatan kinerja dan dibangun kembali bersama waktu.
Galatia 6:2 “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”

Day 19 Mengembangkan Komunitas

Komunitas membutuhkan komitmen. Hanya Roh Kudus yang bisa menciptakan persekutuan yang sesungguhnya di antara orang-orang percaya, namun Dia mengembangkannya dengan pilihan dan komitmen yang kita buat. Kita akan diperhadapkan dengan beberapa pilhan sulit dan harus mengambil beberapa resiko.
  • Mengembangkan komunitas membutuhkan kejujuran; menyatakan hal-hal yang benar dengan hati penuh kasih. Jangan ada dusta dan kepura-puraan dalam satu tubuh.
  • Mengembangkan komunitas membutuhkan kerendahan hati; mementingkan diri sendiri, membenarkan diri sendiri, dan keangkuhan yang keras kepala paling cepat menghancurkan persekutuan. Mengutamakan kepentingan orang lain.
  • Mengembangkan komunitas membutuhkan sikap hormat; menghargai perbedaan, saling memperhatikan perasaan, bersabar terhadap orang-orang yang menjengkelkan. Komunitas bukanlah tentang kecocokan, dasar dari persekutuan adalah hubungan kita dengan Allah; kita adalah keluarga. Jangan meremehkan kecemasan orang lain.
  • Mengembangkan komunitas membutuhkan sikap bisa memegang rahasia.
  • Mengembangkan komunitas membutuhkan frekuensi atau kekerapan hubungan memerlukan waktu; komunitas bukan dibangun atas dasar kesenangan, tetapi keyakinan bahwa saya membutuhkannya untuk kesehatan rohani
Persekutuan sejati berarti membuang sikap mementingkan diri sendiri dan sikap bebaskita untuk menjadi saling bergantung. Tetapi keuntungan berbagi kehidupan bersama lebih banyak daripada apa yang harus kita korbankan dan hal ini mempersiapkan kita untuk kehidupan di sorga.
1 Yohanes 3:16 “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.”

Day 20  Memulihkan Persekutuan yang Retak

Jika kita menginginkan berkat Allah atas kehidupan kita dan ingin dikenal sebagai anak Allah, kita harus belajar untuk menjadi pembawa damai; secara aktif berupaya menyelesaikan konflik. Pembawa damai langka karna memerlukan kerja keras.
Tidak berarti melulu menghindari konflik. Kadang kita perlu menghindari konflik, kadang perlu menciptakannya, kadang kita perlu menyelesaikannya, karena itu kita harus berdoa meminta tuntunan Roh Kudus setiap saat. Tidak berarti memenuhi keinginan musuh, seperti Yesus dalam banyak hal tidak mau menyerah, tetap bertahan menghadapi musuh yang jahat.
Bagaimana memulihkan suatu hubungan?
  • Berbicara kepada Allah sebelum berbicara kepada orang tersebut; sebagian besar konflik berasal dari kebutuhan yang tak terpenuhi (tdak seorangpun bisa memenuhi semua kebutuhan kita kecuali Allah). Penyebab lain konflik disebabkan karena tidak adanya doa. Saat berdoa sering didapat bahwa Allah menubah hati kita atau orang lain tersebut tanpa bantuan kita sehingga hubungan kembali lancar.
  • Selalu mengambil inisiatif; Jangan menunda pertemuan damai tidak peduli siapa yang salah, penundaan hanya memperdalam rasa dendam, dalam konflik waktu tidak menyembuhkan apapun bahkan menyebabkan luka makin bernanah. Alkitab mengatakan dosa, termasuk konflik yang tidak terselesaikan, menghalangi persekutuan kita dengan Allah dan membuat doa-doa kita tidak dijawab, tidak bahagia.
  • Bersimpati terhadap perasaan-perasaan mereka; sebelum berusaha memecahkan suatu perselisihan. Pusatkan perhatian pada perasaan mereka, bukan pada fakta, mulai dengan simpati bukan solusi. Kesabaran datang dari kebijaksaaan, dan kebijaksanaan datang dari mendengarkan pandangan orang lain. Kata klise: orang tidak peduli dengan apa yang kita ketahui sampai mereka tahu kita peduli.
  • Akui peranan anda dalam konflik; mengakui kesalahan; bisa minta Allah tunjukan atau minta bantuan pihak ketiga
  • Seranglah masalahnya, bukan orangnya; pilih kata dengan bijak, sampaikan dengan lembut. Demi persekutuan harus menghindari mengutuk, meremehkan, membandingkan, mengejek, mencap, angkuh, kasar.
  • Bekerja sama sebanyak mungkin; berkompromi, menyesuaikan diri dengan orang lain
  • Utamakan rekonsiliasi, bukan resolusi; rekonsiliasi mengutamakan hubungan, resolusi mengutamakan masalah. Allah menginginkan kesatuan, bukan keseragaman, hidup bergandengan tangan tanpa perlu sepakat atas semua masalah.
Roma 12:18 “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.”

Day 21 Melindungi Gereja Kita

Menjaga kesatuan gereja merupakan tugas penting. Kesatuan adalah jiwa persekutuan. Bagaimana memelihara persatuan?
  • Pusatkan perhatian pada persamaan yang dimiliki, bukan perbedaan; sebagai orang percaya kita memiliki satu Tuhan, satu tubuh, satu tujuan, satu Bapa, satu Roh, satu harapan, satu iman, satu baptisan, dan satu kasih. Kita punya keselamatan, kehidupan, dan masa depan yang sama.
  • Bersikap realistis dengan harapan-harapan kita; kita semua tidak sempurna sehingga membutuhkan kasih karunia, kedewasaan diperlukan untuk mengejar ideal dengan tetap mensyukuri kondisi yang ada.
  • Pilih untuk membangkitkan semangat, bukan mengkritik; kata-kata yang membangun. Saat kita menghakimi orang percaya lainnya, 4 hal terjadi: (1) kehilangan persekutuan dengan Allah, (2) mengungkapkan kesombongan dan insecurities sendiri, (3) diri kita dihakimi oleh Allah, (4) mengganggu persekutuan gereja.
  • Menolak mendengarkan gosip; sama dengan menerima harta curian.mendengarkan gossip sama dengan pembuat onar, dan merupakan tindakan egois.
  • Melaksanakan metode Allah bagi penyelesaian konflik; (1) konfrontasi pribadi sesegera mungkin, (2) mengajak satu atau dua orang saksi untuk membantu memperjelas masalah dan mendamaikan hubungan, (3) membawa soal itu pada jemaat, masi nolak, perlakukan seperti orang belum percaya
  • Dukunglah gembala siding dan pemimpin kita; mereka bertangung jawab dan berotoritas untuk menjaga kesatuan gereja. Pemimpin harus dihargai dan ditaati, mereka butuh doa, dukungan, pengharaan, dan kasih kita.
Melakukan apa yang terbaik bagi tubuh, mementingkan kepentingan orang lain. Tuhan mencari incubator yang terhangat untuk bayi-bayi rohani yang akan dilahirkan.
Roma 14:19 “Marilah kita mengejar hal-hal yang berguna untuk keharmonisan dan pertumbuhan persekutuan kita bersama.”


PURPOSE DRIVEN SERIES:

#3 dibentuk untuk keluarga Allah

Comments

Popular posts from this blog

perjalanan pencarian karier pertama (1/2)

ego vs soul

Runawaynope