Purpose Driven Life #6 diciptakan untuk sebuah misi
Hello agaiin!! Akhirnya sampailah kita di penghujung series ini, di post kali ini kita akan masuk ke ringkasan Purpose #5 "Kita Diciptakan untuk Sebuah Misi". Semoga tetap semangat membacanya, biar Roh Tuhan yang pimpin pemahaman dan pelaksanaannya π
Ringkasan ini bersumber dari buku The Purpose Driven Life / Kehidupan yang Digerakkan oleh Tujuan yang ditulis oleh Pastor Rick Warren.
Selamat Menyatakan dan Melaksanakan Tujuan Hidup Kita, Tuhan Yesus Memberkati ππ
Ringkasan ini bersumber dari buku The Purpose Driven Life / Kehidupan yang Digerakkan oleh Tujuan yang ditulis oleh Pastor Rick Warren.
Source: Bukalapak.com
|
KITA DICIPTAKAN UNTUK SEBUAH MISI
Amsal 11:30 (NIV) “Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa yang memenangkan jiwa adalah bijak.”
Day 36 Diciptakan untuk Sebuah Misi
Allah ingin kita memiliki pelayanan di dalam tubuh Kristus dan juga misi di dunia. Pelayanan (ministry) kita merupakan pelayanan (service) kepada orang-orang percaya, dan misi kita merupakan pelayanan (service) kepada orang-orang belum percaya. Misi berasal dari kata Latin untuk 'mengutus'. Menjadi orang Kristen, kita diutus ke dunia sebagai wakil Kristus. Yesus telah menyelesaikan misiNya, sekarang kita sebagai tubuhNya melanjutkan misi ini, yaitu menuntun orang-orang kepada Allah.
Mengapa misi kita penting?
Jika kita ingin dipakaiNya, kita harus memedulikan apa yang Ia pedulikan; penebusan orang-orang ciptaanNya. Salib membuktikanNya, hal terpenting bagi Allah adalah menemukan anak-anakNya yang terhilang. Ayo selalu semangat menjangkau 'satu orang lagi buat Yesus', sehingga saat berdiri di hadapanNya kelak kita bisa berkata 'Misi telah selesai!'
Mengapa misi kita penting?
- Merupakan kelanjutan dari misi Yesus di dunia; sesuai dengan amanat agung Yesus "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadaMu."
- Merupakan hak istimewa yang mengagumkan; Paulus berkata "Allah telah memberikan kehormatan kepada kami untuk mengajak semua orang supaya menerima anugerahNya dan diperdamaikan dengan Dia." Yesus telah menjamin keselamatan kita, memasukkan kita di dalam keluargaNya, memberi kita RohNya, dan selanjutnya menjadikan kita alatNya di dunia.
- Memberi tahu orang lain bagaimana mereka bisa memiliki hidup kekal merupakan hal terbesar yang bisa kita kerjakan bagi mereka; merupakan kejahatan kalau kita merahasiakan jalan menuju pengampunan, tujuan, damai sejahtera, dan kehidupan kekal. Menyebarkan kabar ini merupakan kebaikan terbesar yang bisa kita berikan ke semua orang. "Hanya melalui Yesus saja orang diselamatkan."
- Misi kita memiliki makna kekal; Misi kita mempengaruhi masa depan abadi orang lain, hasil dari misi kita akan berlangsung selamanya. Allah ingin kita membagikan Kabar Baik di mana kita berada.
- Memberi makna bagi kehidupan kita; pada akhirnya segala sesuatu akan binasa, hanya Kerajaan Allah yang akan berlangsung selamanya. Karenanya kita harus menjalani kehidupan yang memiliki tujuan; kehidupan yang diserahkan untuk penyembahan, persekutuan, pertumbuhan rohani, pelayanan, dan pelaksanaan misi kita di dunia. Mari mulai bertanya pada Allah, pada siapakah di kehidupan kita Ia ingin kita menceritakan tentang Yesus?
- Jadwal Allah untuk mengakhiri sejarah berkaitan dengan selesainya tugas kita; "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." Iblis akan berusaha mengalihkan pikiran kita ketika kita berusaha melakukan misi penjangkauan, saat ini terjadi ingatlah; "Siapapun tidak layak bagi Kerajaan Sorga, kalau ia membiarkan perhatiannya dibelokkan dari pekerjaan yang sudah kurencanakan baginya."
Jika kita ingin dipakaiNya, kita harus memedulikan apa yang Ia pedulikan; penebusan orang-orang ciptaanNya. Salib membuktikanNya, hal terpenting bagi Allah adalah menemukan anak-anakNya yang terhilang. Ayo selalu semangat menjangkau 'satu orang lagi buat Yesus', sehingga saat berdiri di hadapanNya kelak kita bisa berkata 'Misi telah selesai!'
Matius 28:19-20 "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Day 37 Membagikan Pesan Kehidupan Kita
Menjadi orang percaya, kita juga menjadi pembawa berita Allah untuk dunia. Allah telah memberi kita sebuah pesan kehidupan untuk dibagikan, yang terdiri dari 4 bagian:
Kisah pribadi lebih diminati karena tidak semua orang mengalami hal yang sama (orisinil), kisah ini membangun jembatan hubungan sehingga Yesus bisa berjalan dari hati kita kepada hati mereka.
Kesaksian melampaui pertahanan intelektual.
Alkitab mengatakan "Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan-jawab kepada tiap-tiap orang yang memintanya dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat." Cara terbaik untuk siap sedia adalah dengan menulis kesaksian kita, menghafalkan pokok-pokok utama, membagi kesaksian jadi 4 bagian (tentang kisah keselamatan):
(1) Seperti apa kehidupan saya sebelum bertemu Yesus?
(2) Bagaimana saya sadar bahwa saya membutuhkan Yesus?
(3) Bagaimana saya menyerahkan kehidupan saya kepada Yesus?
(4) Perbedaan yang telah Yesus buat dalam kehidupan saya?
Untuk setiap pengalaman di mana Allah telah menolong kita, kita dapat membuat daftar, bersifatlah peka, dan kita dapat memakai kisah sesuai situasi yang dihadapi kawan kita.
Kitab Amsal dan Pengkotbah yang ditulis Salomo patut kita syukuri karena dipenuhi dengan pelajaran-pelajaran praktis tentang kehidupan. Mari kita mulai dengan menulis pelajaran-pelajaran utama dalam kehidupan yang telah kita pelajari, karena hanya dengan hal ini kita barulah bisa bersungguh-sungguh memikirkannya. Beberapa pertanyaan sebagai permulaan:
(1) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya dari kegagalan?
(2) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya dari keadaan kekurangan uang?
(3) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya dari penderitaan atau depresi?
(4) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya melalui penantian?
(5) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya melalui sakit penyakit?
(6) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya dari kekecewaan?
(7) Apa yang telah saya pelajari dari keluarga, gereja, hubungan, kelompok kecil dan para pengkritik saya?
Allak memberi setiap kita kerinduan yang berbeda, agar segala sesuatu yang Allah ingin selesaikan dapat terlaksana. Beberapa orang diberi kerinduan untuk menyelesaikan suatu perkara (penganiayaan, kecanduan, depresi, penyakit, dan seterusnya), beberapa kerinduan untuk berbicara atas nama sekelompok orang yang tak mampu bicara sendiri (yang belum lahir, teraniaya, tertindas, miskin, dipenjara, dirugikan, tidak mendapat keadilan), beberapa kerinduan untuk memperluas kerajaanNya (memulai gereja baru, menguatkan keluarga-keluarga, mendanai terjemahan Alkitab, melatih para pemimpin Kristen, menjangkau kelompok orang tertentu). Kita harus mendengarkan dan menghargai pesan hidup orang lain karena tak seorangpun bisa mengekspresikan semuanya
Jika kita takut untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orang-orang di sekeliling kita, kita minta Allah untuk memenuhi hati kita dengan kasihNya; "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan."
Ladang misi kita ada di sekitar kita, jangan kehilangan kesempatan, keselamatan kekal dari satu jiwa lebih penting dari apapun yang pernah kita peroleh dalam kehidupan. "Pergunakanlah sebaik-baiknya setiap kesempatan mengabarkan Berita Kesukaan kepada orang lain. Berlakulah bijaksana dalam hubungan Saudara dengan mereka."
- Kesaksian kita; kisah tentang bagaimana kita memulai hubungan dengan Yesus, bagaimana Kristus telah membuat perbedaan dalam kehidupan kita.
Kisah pribadi lebih diminati karena tidak semua orang mengalami hal yang sama (orisinil), kisah ini membangun jembatan hubungan sehingga Yesus bisa berjalan dari hati kita kepada hati mereka.
Kesaksian melampaui pertahanan intelektual.
Alkitab mengatakan "Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan-jawab kepada tiap-tiap orang yang memintanya dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat." Cara terbaik untuk siap sedia adalah dengan menulis kesaksian kita, menghafalkan pokok-pokok utama, membagi kesaksian jadi 4 bagian (tentang kisah keselamatan):
(1) Seperti apa kehidupan saya sebelum bertemu Yesus?
(2) Bagaimana saya sadar bahwa saya membutuhkan Yesus?
(3) Bagaimana saya menyerahkan kehidupan saya kepada Yesus?
(4) Perbedaan yang telah Yesus buat dalam kehidupan saya?
Untuk setiap pengalaman di mana Allah telah menolong kita, kita dapat membuat daftar, bersifatlah peka, dan kita dapat memakai kisah sesuai situasi yang dihadapi kawan kita.
- Pelajaran-pelajaran Kehidupan; pelajaran-pelajaran terpenting yang telah Allah ajarkan pada kita.
Kitab Amsal dan Pengkotbah yang ditulis Salomo patut kita syukuri karena dipenuhi dengan pelajaran-pelajaran praktis tentang kehidupan. Mari kita mulai dengan menulis pelajaran-pelajaran utama dalam kehidupan yang telah kita pelajari, karena hanya dengan hal ini kita barulah bisa bersungguh-sungguh memikirkannya. Beberapa pertanyaan sebagai permulaan:
(1) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya dari kegagalan?
(2) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya dari keadaan kekurangan uang?
(3) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya dari penderitaan atau depresi?
(4) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya melalui penantian?
(5) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya melalui sakit penyakit?
(6) Apa yang telah Allah ajarkan pada saya dari kekecewaan?
(7) Apa yang telah saya pelajari dari keluarga, gereja, hubungan, kelompok kecil dan para pengkritik saya?
- Kerinduan Ilahi kita; hal-hal yang harus kita beri perhatian utama, karena untuk itulah Allah membentuk kita.
Allak memberi setiap kita kerinduan yang berbeda, agar segala sesuatu yang Allah ingin selesaikan dapat terlaksana. Beberapa orang diberi kerinduan untuk menyelesaikan suatu perkara (penganiayaan, kecanduan, depresi, penyakit, dan seterusnya), beberapa kerinduan untuk berbicara atas nama sekelompok orang yang tak mampu bicara sendiri (yang belum lahir, teraniaya, tertindas, miskin, dipenjara, dirugikan, tidak mendapat keadilan), beberapa kerinduan untuk memperluas kerajaanNya (memulai gereja baru, menguatkan keluarga-keluarga, mendanai terjemahan Alkitab, melatih para pemimpin Kristen, menjangkau kelompok orang tertentu). Kita harus mendengarkan dan menghargai pesan hidup orang lain karena tak seorangpun bisa mengekspresikan semuanya
- Kabar Baik; berita mengenai keselamatan.
Jika kita takut untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orang-orang di sekeliling kita, kita minta Allah untuk memenuhi hati kita dengan kasihNya; "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan."
Ladang misi kita ada di sekitar kita, jangan kehilangan kesempatan, keselamatan kekal dari satu jiwa lebih penting dari apapun yang pernah kita peroleh dalam kehidupan. "Pergunakanlah sebaik-baiknya setiap kesempatan mengabarkan Berita Kesukaan kepada orang lain. Berlakulah bijaksana dalam hubungan Saudara dengan mereka."
1 Petrus 3:15b-16 "Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat."
Day 38 Menjadi Seorang Kristen Kelas Dunia
Amanat Agung merupakan pengutusan kita. Kita harus memilih, antara menjadi 'Kristen kelas dunia' atau menjadi 'Kristen duniawi'. Orang Kristen duniawi memandang Allah terutama untuk pemuasan pribadi, tertarik pada kemajuan pribadi saja, tidak tertarik pada misi penyelamatan, intinya ingin memakai Allah untuk tujuan mereka, bukan dipakai untuk tujuanNya.
Orang Kristen kelas dunia tahu bahwa kita diselamatkan untuk melayani dan diciptakan untuk sebuah misi. Kita rindu untuk menerima sebuah tugas pribadi dan senang dengan hak istimewa yaitu dipakai oleh Allah. Sukacita, percaya diri, dan antusiasme kita bisa ditularkan karena kita tahu kita sedang membuat perubahan.
Kesempatan orang Kristen biasa dan normal untuk terlibat dalam misi internasional jangka pendek sekarang benar-benar tanpa hambatan, dengan berkembangnya internet. Penghalang besar bukan lagi jarak, biaya, dan transportasi, penghalang satu-satunya adalah pola pikir kita.
Bagaimana berpikir seperti orang Kristen kelas dunia?
- Merubah pola pikir berpusat pada diri sendiri menjadi berpusat pada orang lain; "Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat" kata Paulus.
- Merubah pola pikir lokal menjadi global; cara (1) Berdoa untuk negara-negara tertentu: doa adalah peralatan paling penting dalam misi kita di dunia, karena doa tidak dapat ditolak penerimanya. Yang perlu didoakan: kesempatan bersaksi, keberanian berbicara, untuk calon orang percaya, penyebaran injil yang cepat, munculnya lebih banyak pekerja, para misionaris. (2) Ikuti proyek misi jangka pendek ke luar negeri (rencanakan dan menabunglah). Dalam Kisah 1:8 Tuhan menghimbau pengikutNya untuk menjangkau komunitasnya, negaranya, budaya-budaya lain, dan bangsa-bangsa lain. Proyek ini bisa menadi titik balik kehidupan; memperluas hati kita, memperlebar visi, memperkuat iman, memperdalam belas kasih, dan memenuhi dengan sukacita luar biasa.
- Merubah pola pikir 'waktu sekarang' menjadi kekal; Yesus menyuruh kita "kumpulkanlah bagimu harta di sorga." Cara melakukannya: "Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." maksudnya adalah kita perlu memakai uang yang Allah berikan pada kita untuk membawa orang pada Kristus.
- Merubah pola pikir mencari-cari alasan menjadi mencari cara-cara kreatif untuk melaksanakan misi; "Janganlah katakan: aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah Firman Tuhan" Banyak orang Kristen telah kehilangan rencana Allah bagi kehidupan mereka karena tidak bertanya apa yang Allah menginginkan mereka melayani sebagai misionaris di suatu tempat lintas budaya. Ada banyak opsi cara dan kemungkinan yang kini tersedia. Bertanyalah padaNya, Amanat Agung adalah pengutusan kita, dan mengerjakan bagian kita adalah rahasia untuk menjalani sebuah kehidupan bermakna.
Mazmur 67:2 "Utuslah kami ke segala penjuru dunia untuk memberitakan kuasaMu yang menyelamatkan dan rencanaMu yang kekal bagi segenap umat manusia."
Day 39 Menyeimbangkan Kehidupan Kita
Kehidupan kita ialah sebuah pentathlon dengan 5 tujuan, yang harus kita jaga agar selalu seimbang. Tujuan-tujuan ini diringkas dalam Hukum yang Terutama dan Amanat Agung;
- Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu; kita direncanakan untuk kesenangan Allah → mengasihi Allah melalui penyembahan.
- Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; kita dibentuk untuk melayani → menunjukkan kasih pada sesama melalui pelayanan.
- Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu; kita diciptakan untuk sebuah misi → memberitakan pesan Allah melalui penginjilan.
- Baptislah mereka dalam...; kita dibentuk untuk menjadi keluarga Allah → berhubungan dengan gerejaNya melalui persekutuan.
- Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu; kita diciptakan untuk menjadi serupa dengan Kristus → bertumbuh menuju kedewasaan melalui pemuridan.
- Bicarakan hal ini dengan seorang rekan rohani atau kelompok kecil rohani; "Sebagaimana baja mengasah baja, begitu pula manusia belajar dari sesamanya." Dalam komunitas, pikiran kita dipertajam, dan keyakinan kita diperdalam lewat percakapan.
- Adakan bagi diri kita suatu pemeriksaan rohani yang teratur; Untuk kesehatan rohani, kita perlu pemeriksaan secara rutin kelima tanda vital, yaitu penyembahan, persekutuan, pertumbuhan karakter, pelayanan, dan misi.
- Tulislah kemajuan diri kita dalam sebuah jurnal; Jurnal rohani harian yang berisi catatan pelajaran-pelajaran kehidupan yang tidak ingin kita lupakan. Salah satu teladan "Musa mencatat tahap-tahap dalam perjalanan mereka." Hidup kita pun adalah perjalanan.
- Teruskanlah apa yang kita ketahui kepada orang lain; "Siapa banyak memberi berka, diberi kelmpahan, siapa menolong orang lain, ia sendiri akan ditolong." Orang-orang yang meneruskan berbagai wawasan mendapat lebih banyak dari Allah. "Jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." Pengetahuan meningkatkan kewajiban kita, tetapi membagikan tujuan hidup merpakan hak istimewa.
Efesus 5:15 "Jalanilah hidup dengan penuh tanggung jawab, bukan seperti orang-orang yang tidak mengetahui makna hidup tetapi seperti mereka yang mengetahuinya."
Day 40 Hidup dengan Tujuan
"Jikalau kamu tau semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya." Begitu kita mengetahui apa yang Allah ingin kita lakukan, berkat datang ketika kita melakukannya. Untuk mencegah kita teralihkan dari mengerjakan tujuan-tujuan kita, kita perlu mengembangkan sebuah pernyataan tujuan untuk kehidupan kita kemudian mengevaluasinya teratur.
Pernyataan Tuhuan Hidup adalah:
Pernyataan Tuhuan Hidup adalah:
- Pernyataan yang merangkum tujuan-tujuan Allah bagi kehidupan kita; dengan kata-kata sendiri, menegaskan komitmen untuk 5 tujuan Allah bagi kehidupan kita.
- Pernyataan yang menunjukkan arah hidup kita; mendorong kita berpikir secara spesifik tentang jalan hidup, mempergunakan waktu, kehidupan, dan uang. Dan melepas hal yang tak perlu dikerjakan. "Orang pandai bertujuan untuk bertindak bijak, tetapi orang bodoh mulai dengan banyak tujuan."
- Pernyataan yang mendefinisikan 'sukses' bagi kita; memperjelas nilai-nilai kita, apa yang kita anggap penting dan berharga.
- Pernyataan yang memperjelas peranan kita; menjadi acuan dalam peran apapun yang kita jalani dalam berbagai panggung kehidupan.
- Pernyataan yang mengekspresikan shape kita; mencerminkancara unik Allah menciptakan kita untuk melayaniNya.
- Apa yang menjadi pusat hidup saya? (penyembahan) Kita membutuhkan pusat yang kuat tak tergoyakan, untuk menjaga keutuhan kita ketika kehidupan mulai hancur. Cara untuk tahu bahwa Allah menjadi pusat hidup kita yaitu, kita menyembahNya. Jika bukan Allah; kita khawatir. (Flp 4:7)
- Apa yang akan menjadi karakter kehidupan saya? (pemuridan) Karakter penting karena dibawa ke kekekalan, membuat daftar karakter yang ingin ditimbul-kembangkan "Kamu harus berusaha dengan sungguh-sungguh kepada imanmu kebajikan, kepada kebajikan pengetahuan, kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, kepada ketekunan kesalehan, kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang." Butuh proses seumur hidup, pegang teguh dan peliharalah karakter dan ajaran ini.
- Apa yang akan menjadi sumbangsih kehidupan saya? (pelayanan) Berlandaskan pada shape kita, menentukan apa peran kita dalam keluarga Allah? Pada siapa yang kita merasa paling rindu untuk menolong? Karena bahkan Yesus pun tidak memenuhi kebutuhan semua orang saat ia di bumi. "Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap." Tiap orang menghasilkan buah berbeda.
- Apa yang akan menjadi pesan kehidupan saya? (pernyataan misi) Komitmen untuk membagikan kesaksian dan Kabar Baik pada orang lain, buat terlebih dahulu daftar pelajaran kehidupan dan kerinduan ilahi yang telah kita terima. Sebelum mulai, usahakan dapat dipercaya dengan hidup berpadanan dengan Firman, agar mereka dapat percaya pada Alkitab juga.
- Apa yang akan menjadi komunitas kehidupan saya? (persekutuan) Dalam keluarga gereja mana kita akan bergabung dan menjalankan fungsi?
Tuhan menyebut Daud "seorang yang berkenan di hatiku" karena ia mengabdikan hidupnya untuk melakukan kehendak Allah, memenuhi tujuan-tujuan Allah di dunia. Maukah kita dipakai Allah untuk tujuanNya dalam generaasi kita? "Karena mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia."
Dan apabila dalam prosesnya, memenuhi tujuan ini terasa berat ingatlah, "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami."
Kisah 13:36 "Sebab Daud... melaksanakan tujuan Allah pada zamannya."
Selamat Menyatakan dan Melaksanakan Tujuan Hidup Kita, Tuhan Yesus Memberkati ππ
Comments
Post a Comment